“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari”. (Mama, 84) – Pramoedya Ananta Toer
Kuncinya?
1. Bangun “cinta” disana,
2. Biarkan dia menuntunmu.
Mari (sempatkan) Menulis. – penulis 🙂
Jakarta | 12 Juni 2015