Rencanamu bertumpuk-tumpuk jumlahnya kan? Terkadang Ada A, B, C hingga tak berujung dan tak menentu. *Dan anehnya*, satu minggu lagi, rencana itu berubah, jumlahnya sama, namun rencananya tak ada yang sama. Kalau dibilang labil, ah yang kutahu usiamu sudah kepala dua, kalau dibilang masih anak kecil, rasanya pun juga tak tepat. Lagi-lagi, yang menepis hanya satu, usiamuΒ sudah kepala dua. Β
Lalu apa? Entah. Tapi jika ku pikir. Mungkin saja, kepala dua itu memang waktu yang Tuhan ciptakan untuk kita berpikir dengan dua otak, dua kepala. Mampu memandang lebih terhadap apa-apa yang masuk ke otakmu. Seakan-akan, filter otakmu kian bertambah dengan bertambahnya kepalamu. Mau ngebut? Pikir-pikir. Mau tawuran? Pikir-pikir. Mau bolos? Pikir-pikir. Maka tak usah heran, jika semakin banyak kepala, semakin banyak kamu dituntut berpikir. Berbeda dengan yang punya satu kepala, atau belum punya kepala, mereka cenderung berpikir lepas, tanpa ada penyaring mana yang oke, atau tidak. Semua bebas, dilarangpun malah diterobos. Kau anggap semua orang itu karyawan, dan kau seorang Bos. Main hajar sana, hajar sini, gak perlu banyak alasan, rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Kalau perlu bakar semua, ngapain sedikit. Sempit sekali yang dipikir, bahkan otaknya penuh oleh 3 zat kimia, Na-F-Su. Cuma itu isinya? Iyaaaaa. Kalau gak percaya, coba liat disekitarmu, atau bahkan liat pada dirimu.
Lucu gak? Coba pikir, apa yang Tuhan berikan itu selalu punya makna tersendiri. Tinggal kita berpikir, ini buat apa, itu buat apa, kenapa minta ini, eh malah dikasih yang gak diminta. Kalau dibilang aneh, ya aneh. Tapi memang seperti itu adanya. Semakin banyak kepala, pasti semakin lama bahkan semakin banyak pertimbangan, ya meski hanya untuk mengambil satu keputusan. Kalian begitu juga kan? Iya? Hey, iya gak? *tanda tanya*
Tapi, untungnya dia pelupa. π
Good night all!! #SekedarTulisan
Bandung, 24 April 2013
kepala dua..berat ni bahasan, π
Biasa ra, lagi pas inget umur.
makin nambah umur makin banyak pertimbangan y! π
Betul mas, sekiranya seperti itu. π
selamat lah pokoke… ^^
Selamat apaan? π
selamat berkepala dua.. [artinya bisa lain nih ya]
Hehehe. . Betul mbak. Ini agak eksplisit dikit. π
Bener juga Yog. Nambah kepala nambah juga yang dipikirin. π
sepertinya tulisan ini tanda tanda dia mau married yah mas Dani hehehe
Hahaha. . Dongake wae mbak, moga-moga gak entuk brondong ae #eh π
hahahhan mosok awakmu entuk brondong Ga?? pecinta cowok dong? #eh
Yang penting kan setia mbak. #eh π
hahahaha dedi seleramu selama iki cowok toh?? oohhhh π
Hahaha. . Tak jawab via dm ae yo.
asli gendeng aku nek ketemu awakmu hehe
Hahaha. . Parah tenan ki.
mergo awakmu π
Pye mbak? Iso diulang? Iki gak jelas sinyal e, suara pedhot pedhot. π
mbuh ah gendeng tenan π
Hahaha. . Ampun bu haji!!
Hehehe. . Ini kebetulan nyindir temenku aja mas *yang kenyataannya ya emang gitu* kadang kalo tambah umur, tambah lama mutusin sesuatu. π
tulisan2nya asa genti genre yak? but nice posting ^^
ciri ciri mau nikah mba…*mlipiiirr* π
Audzubillahiminassyaitonnirrojim. .
Hus hus hus π
hmmm emange aku opo kok mak usir? π¦
*wedi mbok nyokot nek tak sebutke*
aku rak duwe untu Ga, gak bakal nyokot *opo maneh kuwi*
Oh yo lali mbak, wes tuwo yo. #nomention #keepkalem π
hahahahaha plaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkk
Hap hap, tangkap tangkap. π
hoho, nampaknya gituuh ;d
tadinya kan lebih jurnal perjalanan, cerita renyah ringan.
saiki abot e, le moco π
Hahaha. . Gak ngono mbak-mbak, cuma kan tergantung situasi dan kondisi. Itu juga masih termasuk jurnal perjalanan. π
Ganti genre piye mbak e? Aku gak patek gagas padahal ki. π
nah, justru itu yg ada dihati dikeluarin semuwah.
rada berat2 eung sekarang bahasanya π
Hahaha . . Yo kerenan mbak titin to ya. Luwih senior, luweh okeh pemilihan kata, tata bahasane lan titi mangsane. π