Hari ini, saya punya tiga versi “entah mengapa”.
Pertama,
Entah mengapa, hari ini begitu melelahkan, sudah seminggu lebih atau bahkan dua minggu lebih jam tidur berubah total, ya berubah total. Waktu shubuh menjadi ajang pertama memejamkan mata, siang menjadi pagi, malam menjadi sore. Dan tahukah yang lebih menyebalkan? Kepala ini serasa dipukul, si “penat” berkumpul tepat di tengah dahi. Setia duduk, sambil tidak melakukan apapun, bahkan mundur atau maju selangkahpun tidak. Mau dikata apa, sekarang si “penat” sudah menjadi teman setiaku setiap hari, tak ada yang menduakanku dari apapun kata dia.
Kedua,
Entah mengapa, saya sedang suka quotes dari Helen Keller yang ini:
When one door of happiness closes, another opens; but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us.
Ini bukan masalah saya, kamu, kalian, atau dia, bukan. Saya cuma pengen berbicara masalah ini, setidaknya ini saya tujukan untuk siapapun yang masih dalam strata keraguan. Yang sudah melewati strata yang satu ini, boleh kok di skip saja, tapi yang masih setia dengan strata ini, coba luangkan waktu sedikit saja, meskipun omongan saya ini, tidak memberikan efek apapun. Mau setuju atau gak, melupakan masa lalu itu gak semudah kita membalikkan telapak tangan. Sekali papan tertancap paku, pasti juga akan memberikan bekas saat paku telah tercabut. Mau ditambal kayak apapun, pasti juga terlihat bedanya. Tapi apakah bijak jika masalah itu terus menjalar di otak sekalipun telah lama pergi? Aih, saya juga bingung berbicara masalah satu ini, saya cuma bisa berusaha “menempatkan diri”, sambil nunggu tuh akar dikadalin sama daktarin “masa milenium”.
“Lah kok daktarin “masa milenium”?”, temen kosanku penggila daktarin nanya tiba-tiba.
“Kalo daktarin masa sekarang kan cuma menghilangkan jamur ke akar-akarnya, nah kalo daktarin masa milenium, ngilangin masa lalu sampai ke akar-akarnya”, pungkasku sambil tebar pesona pake senyuman ala boiben. 🙂
Seandainya ada daktarin masa milenium ya? Pasti semua bakal move on cepat tanpa batasan kuota. Semoga saya gak jadi korban gara-gara ada yang masih stay focused sama gak bisa move-on nya. 😐
Ketiga,
Entah mengapa, saya rindu ngeblog. Tapi mau gimana, mungkin ada yang lebih harus diurus terlebih dahulu. Satpam penjaga bakal marah-marah seandainya saban hari, yang saya lirik hanya blog, tapi terus menduakan cinTA. Padahal, pas ngeduain ngeblog, progres cinTA juga gitu-gitu aja. 🙂 [Aih, moga-moga, sang satpam tidak membaca artikel kali ini.]
Ya sudahlah, yang penting nikmati proses ini. Toh, hidup juga punya cerita masing-masing. Ya gak? Tahu kenapa dunia warna warni? Tahu kenapa merk handphone, laptop, tab bermacam macam? Tahu kenapa kereta api ada kelas ekonomi, bisnis sama eksekutif? Tahu kenapa pekerjaan banyak macamnya? Cuma satu kok alasannya, karena tiap orang punya “guenya” sendiri, dan elu gak bisa maksa-maksa doi buat jadi sealiran kayak elu [aseeeeeeeeeeek, entah kenapa kalo nulis gue elu berasa jadi orang gaul level 4. Hihihi] 🙂
Mau kayak apapun modelnya, Saya cuma pengen sampaikan salam kepada para pujangga-pujangga malam, yang bersanding laptop dan secangkir kopi penyaji kafein setiap harinya. Yang menjadikan laptop, kopi hitam, printer conan dan secarik kertas A4 80 gram menjadi idola baru saat ini. Hidup berputar-putar dengan jarum jampun sudah tidak terelakkan, bahkan mungkin sudah banyak yang mulai berbondong-bondong mengikuti jejak model seperti ini. Selamat datang malam, selamat datang kreasi tanpa batas, sungguh keceriaan pagi hari, sudah lama saya lupakan.
*maaf kawan, sudah berminggu-minggu saya sudah tidak berkunjung ke blog kalian atau membalas comment kalian. Sekali lagi maaf 🙂
Bandung, 25 Oktober 2012
merasa “gue banget” baca quote Yoga yang satu ini
‘….Saya cuma pengen sampaikan salam kepada para pujangga-pujangga malam, yang bersanding laptop dan secangkir kopi penyaji kafein setiap harinya. Yang menjadikan laptop, kopi hitam, printer conan dan secarik kertas A4 80 gram menjadi idola baru saat ini. Hidup berputar-putar dengan jarum jampun sudah tidak terelakkan, bahkan mungkin sudah banyak yang mulai berbondong-bondong mengikuti jejak model seperti ini. Selamat datang malam, selamat datang kreasi tanpa batas, sungguh keceriaan pagi hari, sudah lama saya lupakan.’
Semoga sukses, rekan seperjuangan. sampai bertemu di GSG, saat Yoga memakai topi impian para mahasiswa. #riezka itu mudah untukmu, teman. cuma beda huruf awalnya saja kan? 😀
Waduh waduh, ini buat kamu kok riez. hahaha. .
Doakan juga ya, semoga kita sukses bersama di bawah naungan almamater biru muda.
heh
Pye pak? Ngejak gelut po pye? Haha
aneh juga dengan “masa milenium” itu, Kan ada milenium 1 (tahun 1-999), milenium 2 (1000-1999) dan milenium 3 (2000 – 2999), mohon pencerahan
Gak ada mas, itu cuma jadi gimmick-gimmick buat daktarin kok. *ngomongopoooooiki 😀
Salam kenal mas. kayaknya komen pertama nih.
saya gak tertarik dengan entah mengapa yang pertama dan kedua, tapi saya sangat-sangat tertarik dengan entah mengapa yang ketiga, terutama bagian yang diquote
hmm…entah mengapa bisa begitu
Saya juga bingung. Entahlah. .
lagi spanneng tingkat tinggi keknya ya Yog? Semangat-semangat! masa itu akan berlalu kok. hehehe. bisa bayangin kondisi disana. 😛
Hehehe. . Iya mas.
Mohon doanya mas, semoga segera selesai dan memulai hidup baru. 😀
Amiiin. Semoga lancar dan selamat menempuh hidup baru *eh kok berasa di kawinan ya?*Hhehe
Hehehe. . Amiiiiiiin. *dari dalam hati banget mas ini mah 🙂
TETAP SEMANGAAAADH !!! hehe..
Huwaaaaaaaaduh, ini semangat level berapa ya, sampe nulisnya SEMANGAAAADH 😀
Dewan Racana yang terhormat…
Eses+Mama+Hangat = SEMANGAAAT 😀
Gagal pertamax po pye ki? haha 😀
hahaaa..
iyo kiiih >.< …
lagi mutung mbi aku mesti dirimu.. 😀
hahahaha. .
Mutung? Lah kok iso?
Sebab sebab?
lha ket mau gagal terus komeng yang bab iki…
padahal meh ngomong iku thok mau..
lhadalaah, lha iki malah dolanan blog.. cintamu? eh cinTA.. 😛
Huahahaha. . Emang orang ki mempengaruhi komentar mbak. Ojo nangis yak. *puk puk
Lah iki lagi move on sek. Penat menjalar ke segala arah. 😆
Wah, aku masih tergolong strata yang nomor 2 apa ngga yaaaa??hihiii..buat yang lelah, semangat terus Yoga…buat yang entah mengapa kedua, ga ikut komen deh…hihiii..
Buat yang entah mengapa ketiga, terserah deh mau ngeduain yang mana..yang penting si cinTA selesai..hihiii…maafin ga ya???:-p
Nah loooooooooooo, ketahuan kan? Hehe 😀
Yang pertama: Matur Nuwun Fan.
Yang kedua: hayoooooooooooo, move on dong!!
Yang ketiga: Maafin lah, ini kebayang-bayang sampe tidur fan. hihihihi
kirain bahas obat koreng-kurap, daktarin..
ada yang diprioritaskan.. ngeblog bisa kapan saja.. pasti ada waktunya..
Hehehe. . Gak mbak. Sekedar mencari gimmick2 saja kok. 😀
Siapppppp mba.
mau banget daktarin verin versi mileniumnyaaaaaaa 😀
Hahahaha . . Ketahuan dah!! 😛
semangat ga…moga cinTA segera kelar dan bisa kamu pinang dengan jubah hitam plus topi berjambul 😉
Matur suwun mba izzawa. hehe
Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin, tapi kok ya pake jambul segala? hehe 🙂